Use LEFT and RIGHT arrow keys to navigate between flashcards;
Use UP and DOWN arrow keys to flip the card;
H to show hint;
A reads text to speech;
67 Cards in this Set
- Front
- Back
Bagaimana feses atau rectal yg diperiksa |
Sebaiknya feses segar dipilih bagian berlendir/berdarah. Diambil secara merata dgn kapas lidi steril Dan dimasukkan dalam media transport (bila rectal swab sebaiknya memakai kapas lidi steril) untuk pemilihan media transpoet, secara umum:bgs, carry and Blair atau media transport amies |
|
Bagaimana urine diperiksa |
Diambil secara benar (aseptis) Dan steril dgn metode asperasi supra pubik, kateterisasi atau urin pancaran tangan kemudian dimakuskkan dalam tabung steril |
|
Media transport |
Bgs, carry and Blair atau media transpor amies |
|
Bagaimana darah diperiksa untuk identifikasi kuman enterik |
Untuk bakteri yg menimbulkan bakterimia. Darah diambil secara steril dr vena medianan cubiti, sesuai kebutuhan. Bila jelas diagnosa Klinis salmonella maka untuk media dipergunakan Gaal Kultur dgn perbandingan 1 ml darah dimasukkan dalam 5 larutan Gaal Kultur. |
|
Bagaimana bahan lain diperiksa untuk identifikasi kuman enterik |
Untuk salmonella sp, sumsum tulang dgn metode aspirasi sumsum tulang merupakan bahan yg terbaik. Juga bila Ada dapat diambil bahan muntahan (terutama vibrio) |
|
Bagaimana Pemeriksaan darah untuk diagnosis salmonella |
Gaal kultur dgn perbandingan 1 ml darah 5 larutan Gaal kultur |
|
Untuk salmonella selain darah bisa |
Sumsum tulang |
|
Untuk vibrio diambil bahan |
Muntahan |
|
2 macam metode identifikasi bakteri |
Penanaman sampel langsung pada media isolasi dilanjutkan identifikasi,atau penanaman sampel pada media penyubur, kemudian dilanjutkan pada media isolasinya kemudian identifikasi |
|
Fungsi media transport/perantara |
Untuk membawa spesimen yg tdk dapat langsung diperiksa dgn tanpa mengubah keadaan/pertumbuhan kuman |
|
Contoh media transport |
Bgs, carry and Blair, stuart, amies, boillon |
|
Media enrichment berfungsi |
Meningkatkan populasi kuman dalam sampel dan mengurangi kontaminasi |
|
Contoh media enrichment |
Selenite sistein, Mueller kouffman |
|
Media isolasi (agar plate) jenisnya media selektif berfungsi |
Menumbuhkan koloni kuman dgn karakteristik tertentu, seperti bentuk, tepian koloni, warna koloni, diameter dll. |
|
Contoh Media isolasi untuk kuman enterik |
Mc.conkey, endo, emb, dcls (media yg mengandung laktosa |
|
Pertumbuhan kuman enterik pada media mc conkey mengandung laktosa dapat membedakan kuman enterik patogen atau non patogen dgn melihat |
A. Koloni smooth, merah muda, mengkilap, memecah laktosa>golongan kuman enterik non patogen B.koloni smooth, putih, transparan, mengkilap, tdk memecah laktosa> golongan enterik patogen |
|
Media endo agar dan eosin methylen blue (EMB) merupakan media selektif bagi |
E. Coli |
|
Media selektif E. Coli |
Endo agar dan eosin methylen blue (EmB) |
|
Bagaimana tampilan e.coli pada media endo Dan emb |
Berwarna kilat logam, sementara bakteri yg lain tdk |
|
Media identifikasi untuk kuman enterik |
Kia(kligger iron agar) atau tsia (triple sugar iron agar), sim (sulfide indol motility), urea agar, Simon citrate agar, voges preskauer/methyl red brooth, media karbohidrat |
|
Bentuk/warna KIA (Kligger Iron Agar) atau TSIA (Triple Sugar iron agar) adalah |
Padat miring/merah |
|
Indikator KIA (Kligger iron agar) atau tsia (triple sugar iron agar) |
Fenol red |
|
Fungsi kia Dan tsia |
Menguji pembentukan H2S, asam dan gas hasil fermentasi gula (karbohidrat) |
|
Reaksi pada kia dan tsia jika Ada h2s |
Terbentuknya warna hitam |
|
Reaksi pada kia dan tsia jika ada asam |
Berubah menjadi warna kuning |
|
Reaksi pada kia dan tsia jika Ada gas |
Terbentuk ruang kosong pada media |
|
Bentuk/warna sim |
Semi solid/kuning |
|
Indikator warna sim |
- |
|
Fungsi sim |
Menguji pembentukan indol, h2s dan motilitas |
|
Reaksi pada sim jika Ada indol |
Terbentuk warna merah diatas media setelah media ditetesi erlich Dan kovack |
|
Reaksi pada sim jika Ada motilitas |
Pertumbuhan kuman meluas ke sekitar tusukan inokulasi, sehingga nampak gambaran akar pohon |
|
Bentuk/warna urea agar |
Padat tegak/kuning |
|
Indikator urea agar |
Fenol red |
|
Fungsi urea agar |
Menguji pembentukan amonia hasil fermentasi urea pd kuman yg memproduksi enzim urease fosfat |
|
Reaksi pada media urea agar |
Perubahan warna media menjadi merah muda karena suasana menjadi basa |
|
Bentuk/warna media Simon citrate agar |
Padat miring/hijau |
|
Indikator Simon citrate agar |
Brom timol blue |
|
Fungsi Simon citrate agar |
Untuk menguji kemampuan menggunakan sitrat sebagai karbon (C) |
|
Reaksi Simon citrate agar |
Perubahan warna media menjadi biru karena suasana menjadi asam |
|
Bentuk/warna voges preskauer/methyl red brooth |
Cair/kuning |
|
Indikator voges preskauer/methyl red brooth |
- |
|
Fungsi voges preskauer/methyl red brooth |
Menguji pembentukan asam (MR) Dan asetoin (VP) |
|
Reaksi pada voges preskauer/methyl red brooth terbentuk warna merah |
Terbentuk warna merah setelah biakan ditetesi dgn larutan methyl red (MR) oleh karena suasana menjadi asam |
|
Reaksi pada voges preskauer/methyl red brooth terbentuk warna coklat |
Terbentuk warna coklat setelah biakan ditetesi dgn reagen barrit(VP) oleh karena asetoin |
|
Bentuk/warna media karbohidrat (gula2) |
Cair/merah jambu dgn tabung Durham di dalamnya |
|
Indikator media karbohidrat (gula2) |
Fenol red |
|
Fungsi media karbohidrat (gula2) |
Menguji kemampuan kuman memfermentasi gula (karbohidrat) menjadi asam dgn atau tanpa gas |
|
Reaksi media karbohidrat (gula2) |
Terbentuk perubahan warna media menjadi kuning bila terjadi fermentasi KH, bila disertai dgn terbentuk gas, gas tertampung pada tabung durham |
|
Jenis media karbohidrat (gula2) |
Glukosa 1%, laktosa 1%, maltosa 1%, sakarosa 1%, manitol 1% |
|
Dasar Teori identifikasi kuman enterik |
Dengan melihat bentuk koloni kuman pada media selektif dan sifat2 biokimia kuman pada media deret identifikasi dan karbohidrat akan diketahui jenis kuman enterik |
|
Tujuan identifikasi kuman enterik |
Mengidentifikasi jenis kuman enterik pada sediaan dgn melihat koloni kuman pada media selektif dan sifat biokimia pada media deret |
|
Alat dan bahan identifikasi kuman enterik |
1. Sediaan kuman enterik (e.coli, klebsiella sp, salmonella sp, shigella sp, proteus sp) 2. Media selektif (mc. Conkey agar atau endo agar atau emb agar) 3. Media identifikasi (KIA, SIM, Urea agar dan Simon citrate agar) 4. Media gula2 (glukosa, laktosa, maltosa, manitol, sakrosa) 5. Oshe jarum 1 buah 6. Lampu spiritus 1 buah 7. Tabel sifat biokimia kuman 1 buah |
|
Cara kerja identifikasi kuman enterik |
1. Sediakan biakan kuman enterik (boleh cair maupun padat) 2. Sterilkan oshe jarum, dinginkan sebentar, masukkan dalam biakan cair atau ambil satu koloni pada biakan padat 3. Tanam kuman pada media selektif dgn cara menggoreskan pada media 4. Ulangi cara kedua lalu dilanjutkan dgn menanam kuman pada media deret identifikasi dan media karbohidrat 5. Inkubasi 37 derajat semalaman 6. Lihat hasilnya, cocokkan dgn tabel sifat biokimia kuman dan tentukan jenis kuman anda |
|
Antimikroba adalah |
obat untuk membasmi mikroba, khususnya mikroba yg bersifat merugikan manusia |
|
Aktivitas antimikroba invitro adalah |
daya hambat antimikroba terhadap kuman di luar tubuh manusia |
|
Aktivitas antimikroba invivo |
Daya hambat antimikroba trhdp kuman di dalam tubuh manusia |
|
Pengukuran aktivitas antimikroba dilakukan dgn dua cara |
Metode pengenceran (dilusi) dan metode difusi/cakram |
|
Prinsip metode pengenceran (dilusi) |
Metode dilusi atau metode tube adalah metode yg sering digunakan Prinsipnya sejumlah obat antimikroba tertentu dicampur dgn perbenihan kuman yg cair atau padat kemudian perbenihan tersebut ditanami dgn kuman yg akan diperiksa |
|
Titer obat adalah |
Jumlah obat antimikroba terkecil yg dibutuhkan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan kuman yg diperiksa |
|
Prinsip Metode difusi/cakram |
Suatu cakram kertas saring (disk) yg mengandung obat tertentu dan dgn jumlah tertentu pula, ditempatkan pada perbenihan padat yg telah ditanami dgn biakan kuman yg telah diidentifikasi |
|
Setelah pengeraman pada metode difusi/cakram |
Di sekeliling cakram kertas saring akan terjadi zona hambatan (jernih). Garis tengah daerah hambatan obat yg diperiksa |
|
Prinsip pada metode Kirby bouer |
Menggunakan cakram tunggal untuk tiap antibiotika dgn standarisasi yg teliti sehingga memungkinkan penilaian kepekaan kuman dengan membandingkan ukuran daerah hambatan dgn ukuran patokan dr obat (Kirby bouer) |
|
Beberapa Hal yg mempengaruhi aktivitas antimikroba |
Derajat keasaman, komponen perbenihan, stabilitas obat, besarnya inokulum, masa pengeraman, aktivitas metabolik kuman |
|
Dasar teori praktikum sensitivitas test |
Obat antimikroba dapat berdifusi pada media di sekitar disk (cakram) antimikroba tersebut. Bakteri yg peka terhadap antimikroba tersebut akan terhambat pertumbuhannya |
|
Tujuan praktikum sensitivitas tes |
Melihat kepekaan suatu kuman terhadap obat antimikroba dengan melihat besarnya zona hambatan pada perbenihan medium agar plate |
|
Alat/bahan praktikum sensitivitas tes |
Biakan kuman (standar 0,5 mcfarland) 1 tabung, media Muller Hinton agar 1 plate, larutan NaCl, disk antimikroba 3 disk, kapas lidi steril, lampu spiritus 1 buah |
|
Cara kerja praktikum sensitivitas test |
1. Biakan kuman (cair) distandarisasi dahulu disetarakan dengan standar 0,5 mcfarland dgn melarutkan Nacl 2. Ambil kapas lidi steril dan masukkan ke dalam suspensi kuman, goreskan secara merata pada media MH agar plate di seluruh permukan media 3. Letakkan disk antimikroba dgn jarak yg terpencar pada media plate tersebut (1 plate 3 disk) catat jenis antimikrobanya 4. Inkubasi 37 deraja selama 24 jam 5. Lihat hasilnya:ukur diameter zona hambatan dan bandingkan dgn tabel 6. Laporkan hasilnya, sensitif atau resisten |