• Shuffle
    Toggle On
    Toggle Off
  • Alphabetize
    Toggle On
    Toggle Off
  • Front First
    Toggle On
    Toggle Off
  • Both Sides
    Toggle On
    Toggle Off
  • Read
    Toggle On
    Toggle Off
Reading...
Front

Card Range To Study

through

image

Play button

image

Play button

image

Progress

1/29

Click to flip

Use LEFT and RIGHT arrow keys to navigate between flashcards;

Use UP and DOWN arrow keys to flip the card;

H to show hint;

A reads text to speech;

29 Cards in this Set

  • Front
  • Back

Perception definition

Acquisition and processing


Of sensory information


In order to see, hear taste, or feel objects


Guides organism actions

Dasar Visual Perceptions


Photoreceptor

Rods


Panjang kurus di pinggir retina


Sensitif pada cahaya



Cones


Ditengah foveal region


Persepsi warna

Gastalt Psychology

The laws behind our ability to acquire and maintain meaningful perceptions in a chaotic world



Hukum hukum dibalik kemampuan kita memahami dan mengatur persepsi agar tetap bermakna di dunia yang kacau

Lawz of Pragnanz

We perceive the simplest possible organisation stimuli and in manner that is regular, orderly, symmetrical and simple



Kita memahami pengaturan stimulus dengan cara yang paling sederhana dalam konsep keberaturan, urutan kesimetrisan dan kesederhanaan

Gestalt Laws of Perceptual Organisatiom

Laws of Proximity


Laws of Similarity


Laws of Good Continuation


Laws of Closure


Figure Ground Segregation


Common fate

Argumen Gestalt yg Dikiritisi

Pengalaman dan pengatahuan sebelum irrelevant untuk proses persepsi


- orang lebih mudah ketika dipaparkan terlebih dahulu


Figure ground terjadi terlebih dahulu sebelum visual processing


- waktu kecepatan deteksi nya sama

Pattern Recognition

Pattern adalah keberaturan yang dapat dilihat di lingkungan.


Memungkinkan kita mengidentifikasi dan mengkategorikan keberaturan di lingkungan


Memasangkan two dimensional pattern ke informasi di memory

Pattern Recognition


(Template Theory)

Kita menyimpan pattern di LTM berkorespondensi dengab visual pattern yang kita tau. Patterns kemudian kita rekognisi berdasarkan remplate mana yang paling dekat dengan stimulus.



Tapi teori ini banyak ditentang karena kita harus punya banyak banget template (Imperfect Matches)

Pattern Recognition


(Feature Matching Theories)

Kita cenderung memasangkan fitur dari pattern (horizontal, vertical atau garis miring) pada fitur di dalam memory, daripada memasangakan keseluruhan pattern pada template.



Kelebihannya memungkinkan stimuli bervariasi dri ukuran, orientasi dll dan masih benar dilihat

Pattern Recognition


(Pandemonium Model)

Selfridge


Sistem hierarkis untuk mendeteksi pattern dari fitur


Ada demons yg punya tugas spesifik untuk menerima dan menganalisis fitur dari stimulis


Lebih pada bottom up process

Demons pada Pandemonium Model

Dilihat - dibreakdown - diproses - dipilih



+ menyerepui brain structure di cara yg penting


- proses terlalu bottom up

Pattern Recognition


Feature Detectors

Presentasi visual stimulus bisa merujuk pasa proses detail dari basic feature, we might indentify cells in the cortex (hubel and wiesel)

Feature detectors


Hubel dan wiesel 3 sel

Simple cells - merespon stimulus di orientasi khusus


Complex - respon ke garis beregerak


Hypercomplex - stimulus di panjang dan orientasi khusus

Pattern Recognition


(Top Down Process)

Meskipun fitur proses itu menekankan bottom up proses tapi top down proses juga penting


Prior knowledge kita ngaruh



Word superiority - kalau dikasih urutan abjad, lebih gampang mengidentifikasi huruf di kata yg ada artinya dripada engga


Fingerpriny identification

Pattern Recognition


(Global vs Local)

Dari fitur teori, pattern recognition itu pakai spesifik processing diikuti global processing


Tapi global processing bisa mendahului local processing (Navon)



Orang akan susah ngedeteksi klo incompatible dripada sama



Lebih cepet ngedetek global dripada local

Object Recognition


marr

Input image


Primal sketchs


2D sketch


3D model

Object Recognition


Recognition by component

Biederman


Objek tersusun dari Geon


Ada 36


Disimpan di long term memory


Terlalu menekankan bottom up process

Disorder of Object Recognition


(Apperceptive Agnosia)

Bisa recognise, copy or match


Bisa lihat fitur (garis, sudut, warna dan gerakan)


Tapi ngga bisa memahami (apperciate the whole object)

Recognition by componen


Viewpoint invariance

Object geons bisa diidentifikasi dari berbagai sudut



Tapi ada yg menyangkal



Viewpoint invariant - kalau beda kategori


Viewpoint dependent - kalau kategori sama tapi beda model

Disorders of Object Recognition


(associative agnosia)

Basic visual information bisa diintegrasikan keseluruhan, tapi persepsi keseluruhannya ngga bisa nyambung ke pengatahuannya dia


Kehilangan memory ttg objek

Stages of Processing

Face Recognition

Diproses secara holistik


Bukan cuma analisis part nya


- lebih reliabel kalau ada perubahan fitur


- lebih rapid cepat

Object Recognition


Recognition by component


+ dan -

+ objek bisa sama, bukti klo orang mendeteksi objek meski diputer2


- objek ngga selalu sama, objek recognition bisa flexibel mendeteksi apapun misal awan, terlalu menekankan bottom up proses

Object Recognition


Concavities

Ada yg missing then

Prosopagnosia

Ngga bisa face recognition tapi bisa object recognition


Fusiform face area


FFA inferotemporal cortex

Teori face recognition

Simplified face recognition


- facial identity


- facial expression

Visual imagery and perception

Sama


Behavioral


Teraktivasi sama



Beda


Ada yg punya persepsi bagus tapi vi engga


Simplified feature


Mental representation tanpa stimuli

Mental rotation

Penting untuk menavigasi lingkungan


Cowok lebih bagus karena stereotype treat, evolutionary dan video game


Daerah primary visual cortex


Visual systems : what and where

Performa bisa bagus di dunia nyata tpi engga di lab karena


What : ventral pathway yg brtggungjawab untuk vision for perception object recognition


Where : dorsal pathway yg brtaggung jawab untuk vision for action grasping